Tuesday, September 1, 2020

Awal Mula Tertarik Membaca Buku

Sebetulnya saya bukan orang yang gemar membaca buku karena dulu memang tidak membiasakan untuk membaca banyak buku entah itu buku pelajaran, novel, ataupun majalah. Kebiasaan saya itu adalah bermain video game karena kebetulan di rumah ada sarana nya. Membaca itu hanya sekedar perlu ketika ada ujian ataupun ulangan apalagi ujian yang mengharuskan kita menghafal isi teks. Padahal membaca itu jendela ilmu pengetahuan ya!

Buku Bacaan | Sumber: geotimes.co.id

Saat masih SD, pertama kali buku bacaan yang nampak itu adalah komik, seperti komik Doraemon, Crayon Shinchan, Detective Conan, dan beberapa komik yang saya tidak kenali. Saya mulai tertarik untuk membaca komik itu, sangat menyenangkan banyak gambar dan di beberapa halaman selalu ada gambar yang berwarna. Kadang saya suka bingung sama alur baca di komik, dari kotak kanan-kiri atau kiri-kanan, dan karena masih dini juga jadi yang teringat hanya gambar tanpa tau maksud pesan yang ingin disampaikan si pengarang.

Setelah komik, di masa-masa SMP hingga SMA mulai tertarik dengan majalah dan novel. Majalah pertama yang saya lirik itu "Joey" (saya lupa nama majalah tepatnya seperti apa), alasannya karena dikenalkan oleh sepupu, majalah ini menggunakan bahasa inggris (dulu saya mana mengerti bahasa inggris, hanya sebatas beberapa kosakata yang saya tahu). Saya lirik majalah itu karena tampilannya menarik (berwarna dan banyak animasi), dan mencoba buat ikut kuis yang ada di dalam majalah itu (kuisnya saya kira gampang dan semua orang pasti bisa menjawab) dan alhamdulillah saya mendapatkan hadiah yang ada di kuis itu berupa sticker, notes, kalender, dan goody bag (plus jadi langganan dikirim majalah ke rumah, padahal sebelumnya hanya dikirim ke sepupu). Tapi, sekarang sudah beralih ke majalah anak sekolah (saya lupa namanya apa) yang saat itu SMA, majalah itu sering ada tiap bulan di kelas di meja guru, yah daripada bosan menunggu saat jam istirahat siang berakhir maka baca majalah ini sebagai penghilang kebosanan. Itu pun hanya baca-baca bagian horoskop, teka-teki, dan berbagai prestasi dari sekolah se-bandung. Sekarang, majalah sudah jarang saya baca bahkan tidak pernah, kalaupun iya itu pasti sedang di tempat tunggu atau di rumah seseorang yang ada majalahnya.

Nah.. novel yang pertama kali itu novel laskar pelangi karena diberikan oleh sepupu, ini juga awal tertarik membaca novel (sebetulnya sebelum novel saya sudah dikenalkan dengan laman fanfiction saat sedang senang-senangnya menonton anime, kemudian diberitahu oleh teman kalo mau cerita nya oot (out of topic) dari aslinya bisa baca di laman itu). Saya kira buku novel yang masih bertahan sampai saat ini untuk saya baca, baik itu novel fiksi ataupun non-fiksi, karena mungkin novel punya alur cerita yang lebih kompleks daripada komik ataupun majalah (di bagian cerpennya). Novel yang sudah saya baca itu ada dari penulis ternama hingga penulis belia, ada yang saya beli ada yang saya unduh gratisan dan ada yang saya pinjam. Tapi, memang tidak intens tiap hari membaca novel, saya masih berlatih untuk gemar membaca di mulai dari bacaan yang memang ringan dan menarik. Ketika kuliah di tingkat I dan II, saya tergolong rajin membaca novel tetapi sekarang jarang dan harus diimbangi dengan membaca buku pengembangan diri dan ilmiah.

Beginilah alur saya bisa mulai tertarik membaca buku, saya bersyukur masih diberi kesempatan untuk bisa memulai (banyak) membaca lagi di saat situasi pandemi ini, entah itu bacaan ilmiah ataupun non-ilmiah.

Sekian.

/kazhah/

No comments:

Post a Comment

Grateful Moment

Ada satu momen yang menurutku sangat bahagia dan aku pun tidak bisa mendeskripsikan dengan kata-kata yang tepat. Momen itu adalah satu hari ...